Search This Blog

Monday, September 29, 2014

38TH CONSEIL INTERNATIONAL DU SPORT MILITAIRE (CISM) WORLD MILITARY PARACHUTING CHAMPIONSHIP 2014

Saat mendengar bahwa kota Solo bakalan jadi host event militer Internasional bertajuk kejuaraan dunia terjun payung, seketika terbayang sosok-sosok seperti Josh Hartnett – Matt Damon dan Jason Statham dalam balutan kostum militer, melenggang dengan gagah sambil menyandang tas parasut di punggung mereka :)

   Ya, pertama kalinya dalam hidup saya yang fana ini, saya melihat ratusan tentara mancanegara beraksi dengan parasut mereka, menghiasi birunya langit kota Solo selama lebih dari sepekan.

    Kejuaraan terjun payung internasional ke-38 ini memang merupakan agenda tahunan dari CISM. Kota Solo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan, mengambil 3 venue yaitu Lapangan Udara Adi Sumarmo, Stadion Manahan dan Alun-Alun Selatan. Pesertanya hadir dari 42 negara anggota CISM, diantaranya USA, Jerman, Italia, Korea Selatan, Korea Utara, Belanda, Hungaria, Tiongkok, Rusia, Chile, Brazil, Aljazair, Oman, Spanyol, Perancis dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Tim Belgia dan Brazil

Italy male team

Tim Chile dan Rep. Ceska
    Pembukaan dan kirab yang diadakan hari Kamis, 18 September 2014 dari Ngarsopuro sampai Balaikota di Gladak, luput dari pengamatan saya, karena saya baru mendapatkan schedule lengkap mereka sehari setelah opening ceremony. 
Luigi P. - Fabrizio M. (accuracy male team)
    Kejuaraan ini dibagi menjadi beberapa kategori diantaranya ketepatan mendarat (di Stadion Manahan), terjun gaya bebas (di Alun-Alun Selatan dan Stadion Sriwedari), dan terjun dalam bentuk formasi tim (di Lanud Adi Sumarmo).
    Dikarenakan jam kerja saya yang full dari pagi sampai sore, maka saya hanya sempat menyaksikan atraksi mereka pada hari Sabtu dan Minggu. Selain itu saya hanya bisa melihat mereka terjun dari kejauhan. Bahkan keinginan melihat formasi tim saat terjun pun batal karena ternyata dibutuhkan teropong untuk melihatnya secara jelas.
    Dari 42 negara yang ikut ambil bagian, saya dan teman saya yang setia menonton tertarik pada tim pria dari Italia yang bertanding di nomor ketepatan mendarat. Dikarenakan tempat kami duduk saat menonton berada di dekat tenda base camp Italia, maka kami bisa melihat kelima anggota timnya (plus 1 official) dengan lebih jelas. Dan satu hal yang benar-benar membuat kami tertarik adalah karena seorang dari mereka, tampak sangat menonjol. He..he..he... you know what I mean, menonjol gantengnya.
Luigi (Italian Army) saat terjun dari helikopter TNI AD buatan Rusia
Sergeant Daniel (US Army) saat mendarat di stadion Manahan
Tapi meskipun demikian, kami tetap tertarik menyaksikan tim yang lain kok :-)

     Event ini berlangsung sejak tanggal 17 - 27 September 2014, dan pada hari terakhir dilakukan Closing and awarding ceremony di Stadion Manahan, Solo.


Tim putri USA dan tim putra Belgia menang di kategori terjun formasi tim.
Female team (formation skydive)
Male team (formation skydive)
Pembagian medali kategori akurasi terjun kelas junior

    Closing and awarding ceremony berlangsung sekitar 2 jam, menampilkan aksi tari daerah dan pertunjukkan musik oleh para taruna TNI. Dan sebagai penutupnya kami diijinkan berfoto bersama para penerjun payung di lapangan.
    Thanks God for that great Saturday. Setelah lelah berpanas-panas ria di tribun stadion dengan suhu hari itu yang mencapai 35 derajat Celcius, keletihan kami terbayar lunas setelah (tanpa diduga) kami bisa bertemu bahkan berfoto bersama penerjun favorit kami asal Italia. It is more than I expected. Bonusnya, kami juga bisa bertemu 2 penerjun elit dari kesatuan US Army yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya di level mancanegara.
    It was great, so interesting for me. September kali ini benar-benar menghadirkan keceriaan. Yeaahh... so let us sing, "September ceria... milik kita... bersama..."


Sumber: facebook @dannyjacobs, @CISM

1 comment:

  1. wah seruuuu.....
    Luigi ganteng banget yaaa :-*

    ReplyDelete