Search This Blog

Saturday, November 18, 2017

Nostalgia Bersama Boybands Era 90-an



Musik sudah menjadi bagian hidup saya sejak balita.
Terlahir sebagai bungsu dari 5 bersaudara dimana 3 kakak saya adalah laki-laki, saya sangat terpengaruh dengan musik rock asal band-band luar negeri yang populer kala itu seperti Guns n Roses, Bon Jovi, Scorpions, Sepultura, Goo Goo Dolls, Duran-Duran hingga Metallica.
Tapi selera itu sedikit berubah saat memasuki era millennium, dimana tiba-tiba saja banyak pria-pria bertampang manis menginvasi dunia musik internasional tanpa berbekal alat musik. Ya, grup vocal pria ini lebih dikenal dengan nama boyband. Mereka menyanyi dalam harmoni tanpa memainkan instrument (meskipun ada yang beberapa kali tampil dengan instrument tersebut) dan sebagai penggantinya mereka melakukan dance.
Oke mungkin banyak yang mencibir keberadaan grup vocal ini, karena dianggap tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk bisa menyanyi (hanya bermodal tampang), tapi di era 90-an hingga awal tahun 2000-an ada beberapa di antara mereka yang patut mendapat apresiasi lebih atas kerja keras mereka di dunia musik, terlepas dari ketidakmampuan mereka dalam memainkan instrumen.
Nah, karena masa SMP adalah masa-masa saat saya menggemari grup vocal ini, berikut saya sajikan beberapa boybands yang sanggup membuat ABG-ABG kala itu histeris, atau menangis hanya karena tidak mendapatkan bonus poster si penyanyi dari tabloid mingguan karena sudah sold out.

1)    WESTLIFE
Siapa sih yang enggak kenal Westlife kira-kira 14 tahun yang lalu? Kota Dublin di Irlandia mendadak begitu populer di Indonesia karena sosok Shane Filan, Kian Egan, Mark Feehily, Nicky Byrne dan Bryan McFadden. Tampang manis mereka begitu digandrungi cewek-cewek seantero Asia dan Eropa, begitu pula dengan lagu-lagu mereka yang laris manis bak kacang goreng.
Byan-Nicky-Mark-Shane-Kian
Tapi sayangnya, meskipun Westlife sangat menjual di Asia dan Eropa, ternyata mereka tak sanggup menembus pasar musik Amerika yang terkenal sangat selektif. Apalagi di era itu Amerika sudah memiliki 2 boyband kawakan yang secara kualitas tidak bisa dipandang sebelah mata (lihat no.2 dan  3).
Westlife akhirnya membubarkan diri setelah berkarir selama hampir 15 tahun. Dari banyak album yang mereka rilis, saya memiliki 1 diantaranya yaitu album kedua: Coast to Coast.

2)    BACKSTREET BOYS
AJ-Kevin-Bryan-Nick-Howie
Salah satu boyband terbesar yang pernah dilahirkan Amerika, bahkan masih eksis hingga kini. Beranggotakan 5 orang yaitu Bryan Littrell, Nick Carter, AJ McLean, Howie Dorough dan Kevin Richardson, BSB menjelma menjadi grup vocal dengan aksi panggung yang menarik saat konser. Didukung kemampuan vocal di atas rata-rata dan gerakan tari yang enerjik, BSB berhasil menembus nominasi Grammy Awards.
Sampai saat ini BSB menjadi grup vocal pria yang paling banyak menjual albumnya di seluruh dunia, dibandingkan dengan boyband lain yang pernah ada di muka bumi. Luar biasa!

3)    ‘N SYNC
Justin-Chris-Joey-Lance-JC
Sama-sama berasal dari Florida - Amerika Serikat dan eksis di era yang sama, ‘NSync menjadi kompetitor yang sepadan untuk BSB. Meskipun kepopulerannya di Indonesia tidak setenar Westlife, namun ‘NSync menjadi tolok ukur kualitas sebuah boyband yang sesungguhnya, baik dari segi olah vocal, koreografi, dan penampilan di atas panggung maupun di video klip. Keaslian dan keunikan karya mereka sanggup membawa mereka masuk nominasi Grammy Awards mendampingi BSB. Perlu dicatat bahwa dalam sejarah penyelenggaraan Grammy, baru ada 2 boyband yang berhasil menembus nominasi yaitu ‘NSync dan Backstreet Boys.
Buat saya pribadi, ‘NSync adalah boyband dengan tingkat kesulitan dance yang sangat tinggi. Jadi kalau ingin menari ala boyband, tirulah ‘NSync. Ha..ha..ha..
Yang saya suka dari grup ini selain dance-nya yang super duper susah (tapi asyik banget buat ditonton), yaitu mereka pintar membawakan lagu secara acapella. Harmonisasi mereka tergolong keren meski tidak sampai seperti Boyz II Men. Dan jujur saja, saya jadi bisa menyanyikan suara "dua" karena seorang JC, lho. Jadi jangan menganggap cowok-cowok ini tidak punya pengaruh positif. Nyatanya saya mempelajari hal berharga yang akhirnya terpakai saat bergabung dalam choir.
Selanjutnya ajang Grammy 2003 menjadi penampilan terakhir mereka sebelum akhirnya menyatakan vakum hingga kini. Saat itu mereka membawakan hits The BeeGees secara medley dan acapella. Dari 5 personelnya yaitu JC, Chris, Joey, Lance dan Justin; kini hanya menyisakan Justin Timberlake sebagai penyanyi solo kelas wahid.

4)    5IVE
Satu kata untuk grup vocal asal Inggris ini: COWOK BANGET!
Jay-Abs-Scott-Richie-Sean
Lagu-lagunya yang menghentak dilengkapi lirik rap seolah ingin menunjukkan bahwa 5ive berbeda dengan boyband kebanyakan. Richie, Sean, Abs, Scott dan Jay berani tampil nge-rock­ di beberapa lagu dengan gaya mereka yang menggila (lihat video klip “Everybody get up” dan “We will rock you”). Tapi mereka juga punya lagu yang mellow abis dan sangat memorable. Hayo... siapa yang nggak jatuh cinta dengan Until the Time is Through?
Sayang grup ini harus bubar dengan cara yang tidak mengenakkan bagi sebagian personelnya.

5)    A1
Digawangi 4 personel yang berasal dari 3 negara yang berbeda, A1 cukup dikenal di Indonesia.
Ben Adams, Mark Read, Paul Marazzi dan Christian Ingebrigtsen mampu bernyanyi dan memainkan alat musik sekaligus.
Mark-Paul-Ben-Christian
Salah satu hits mereka yang pernah populer adalah Same Old Brand New You, diambil dari album kedua mereka: The A List.
Kini A1 masih berkarya di dunia musik dengan 3 personel saja, minus Paul. Lagu dan video musik mereka yang terakhir dirilis beberapa tahun lalu dengan judul “Waiting for Daylight”.

Selain 5 boybands di atas, masih ada banyak grup lain yang lagu-lagunya sempat mampir di telinga kita seperti Boyzone, Human Nature, Ultra, O-Town, My Town, C21, Plus One, Point Break, Code Red, Take That, atau yang lebih tua lagi, New Kids On The Block. Ada yang punya kenangan bersama dengan lagu-lagu mereka? Silakan bagikan pengalaman kalian :)

Sunday, October 22, 2017

LINKIN PARK: Aksi-Aksi Panggung Terbaik



Buat kalian generasi yang lahir di era 80 dan 90-an, bersyukur banget bisa jadi saksi hidup peralihan abad dan Millenium di masa remaja. Saat itu bersamaan dengan era kejayaan MTV di tanah air dimana para remaja mengenal bermacam genre musik dan video klip. Jika kalian termasuk dalam generasi ini, pasti tahulah diva pop macam Britney Spears (yang jago nge-dance) dan kompetitornya Christina Aguilera (yang populer dengan belahan rambut zig-zag-nya). Ada pula rapper ganteng nan kontroversial bernama Marshall Mathers alias Eminem, sampai divo Latino yang lagu-lagunya pernah menggoyang lantai dansa, Ricky Martin. Rasa-rasanya ingin kembali ke masa itu, hahaha…
Namun itu belum seberapa dibandingkan dengan dominasi boybands menjelang akhir 90-an, di mana hampir semua remaja kala itu bisa menyanyikan bagian reff lagu I Want It That Way milik Backstreet Boys, belasan lagu dari album Westlife dan familiar dengan Bye Bye Bye-nya NSync. Di saat yang sama sebenarnya juga ada beberapa band yang mengusung  genre rock seperti Limp Bizkit, Red Hot Chili Peppers, Metallica, Korn dan Slipknot, tapi hanya sebagian kecil dari teman-teman saya yang menggemari band-band ini.
Menjelang akhir tahun 2000 tiba-tiba hadir sesuatu yang segar sekaligus unik. Sebuah band rock anyar menelurkan album perdananya, muncul pertama kali di layar kaca lewat video klip berjudul One Step Closer yang bagi saya cukup weird. Siapa lagi kalau bukan Linkin Park, band dengan personel multiras yang mengguncang jagad musik dunia lewat album Hybrid Theory.

Linkin Park era 2000
 Kehadiran Linkin Park ternyata mampu menyihir banyak orang untuk mendengarkan musik mereka, yang digambarkan sebagai bentuk ekspresi jiwa muda yang penuh ketidakstabilan emosi, pencarian jati diri dan masalah interaksi sosial remaja. Satu hal yang patut dicatat adalah Linkin Park menuangkan semua ide itu dalam lirik yang puitis (bukan bahasa yang penuh caci maki), dibalut melodi indah yang tak jarang berubah garang karena teriakan penuh penghayatan seorang Chester Bennington. Linkin Park tidak butuh waktu lama untuk menjelma menjadi band rock papan atas dan tour keliling dunia sudah jadi jadwal rutin mereka untuk mempromosikan album.
Di sini saya tidak akan membahas video klip apa saja yang sudah mereka rilis, saya hanya akan mengulas beberapa penampilan panggung terbaik mereka dari satu negara ke negara lain yang konon keren banget untuk disaksikan secara langsung. So, let us check them one by one.

A.   2001
Chester di panggung Rock am Ring Jerman, 2001
1)   Linkin Park - Rock am Ring 2001, Jerman
Rock am Ring (Rock at the ring) adalah festival musik rock tahunan yang diadakan di Jerman sejak tahun 1985 dan masih berlangsung sampai sekarang. Linkin Park pertama kali tampil di festival ini pada tahun 2001, delapan bulan setelah rilisnya Hybrid Theory.
Dihadiri sekitar 65 ribu penonton, mereka menggebrak panggung dengan sangat PD-nya. Jujur saja saya dibuat merinding melihat puluhan ribu manusia melompat bersama saat Chester memulai aksi panggungnya dengan screanging (scream singing) “Come ooonnnn!!!” sebagai intro lagu With You.  It was HUGE, priceless!
Selain membawakan lagu-lagu dari album perdana, mereka juga menyanyikan beberapa bait lagu Sweet Child O’ Mine milik Guns n Roses. Penampilan ditutup dengan single One Step Closer yang puluhan kali lebih keren jika dibawakan secara live. Faktor improvisasi growl ala Chester yang membuat lagu itu jadi lebih bertenaga.
Secara keseluruhan suara Chester di panggung ini jauh lebih gahar daripada versi studio. Saat itu dia masih muda, 25 tahun, dan masih punya energi berlebih untuk berteriak dari awal hingga akhir konser. Wajahnya pun manis, 😊 semanis penampilannya di video klip Crawling yang tidak pernah bosan saya tonton, walaupun tetap saja ada aura murung dan misterius yang terpancar di sana. Sementara itu Mike terlihat polos dengan t-shirt casualnya, tapi tetap tidak bisa dipungkiri rap ala Mike Shinoda tidak kalah dengan rapper band sebelah, Fred Durst. Sedangkan Joe, Rob dan Phoenix masih dengan tubuh langsing mereka; kecuali Brad yang memang kurus dari sananya 😜
Watch their full performance here:


2)   Linkin Park - Rock Im Park 2001, Jerman
Masih dalam satu rangkaian festival dengan Rock am Ring 2001, Linkin Park juga tampil di panggung Rock Im Park. Saat itu belum ada tattoo naga dan bunga mawar di tubuh sang vokalis. Di festival ini jugalah saya pertama kalinya melihat Chester menghisap rokok saat di-interview.
Lihat penampilan mereka di sini:


B.   2003

Linkin Park - Live in Texas 2003
Tampil di Texas Stadium, Irving pada 3 Agustus 2003, Linkin Park membawakan 17 lagu dari album Hybrid Theory dan Meteora. Mereka sekaligus merekamnya untuk dibuat dalam bentuk CD/ DVD sehingga mungkin video konser ini sudah mengalami proses editing. Tapi kita bisa tetap enjoy menikmatinya. Ada satu momen saat Chester membangun kepercayaan diri para penonton untuk terus meraih impian mereka dengan quotes sebelum membawakan lagu P5hng Me A*wy:
“Good luck to everyone of you guys man. We were on the other side of the barricade a few years ago, man. Coming to these shows, seeing our favorite bands and having the dreams. Just persevere, believe in yourself. One day you’ll be up here with us. Or Metallica or Limp Bizkit, Deftones, Mudvayne…”
Mereka populer, tapi mereka bukan selebritis. Apa yang Chester katakan di atas menunjukkan band ini punya sikap rendah hati dan tidak jumawa meskipun mereka sudah terkenal.
Mike the God rapper
Overall, konser ini jadi yang terbaik di 2003 terlepas dari proses editing yang membuat suara penonton jadi terdengar sedikit berbeda dari konser lainnya.
Watch their full performance here:


C.   2004
Linkin Park - Rock am Ring 2004, Jerman
I love his hairstyle here
Tidak ada yang lebih fenomenal di sini selain gaya rambut Chester yang wow 😍  hahaha… Di tahun yang sama juga mereka mengadakan konser di Indonesia untuk pertama kalinya. Pada penampilan di Rock am Ring kali ini entah kenapa Chester terlihat sangat kurus, meskipun suaranya tetap prima seperti di Rock am Ring 2001. Saya ingat dengan komentar seorang teman tentang suara Chester yang katanya seperti mempunyai equalizer sendiri dalam tenggorokannya. Ya, dalam sekejap Chester bisa merubah teriakannya yang menggelegar menjadi begitu lembut dan bening tanpa cela. He’s the man who can scream like a demon and sing like an angel.
Selain membawakan lagu-lagu dari 2 album, ada juga beberapa lagu dari album demo dan kolaborasi seperti Step Up (LPU special), It’s Going Down (feat The X-ecutioners) dan Wish milik Nine Inch Nails. Bagian yang bisa saya katakan keren adalah intro Numb plus screaming part of A Place for My Head 👍
Watch their full performance here:


D.   2007

Linkin Park – Rock am Ring 2007, Jerman
Membuka penampilan dengan One Step Closer, Mike muncul dengan potongan rambut hampir plontos dan terlihat lebih gemuk dari sebelumnya. Bukan Linkin Park namanya kalau tidak tampil bertenaga. Total mereka membawakan 19 lagu termasuk 6 dari album terbaru, Minutes to Midnight. Outro part of Faint as the last song jadi penutup yang pantas untuk dikenang dalam waktu lama.
Watch their full performance here:

Rob - Dave - Chester - Mike - Joe - Brad
Setelah Minutes to Midnight, Linkin Park masih menelurkan 4 album lain yakni A Thousand Suns, Living Things, The Hunting Party dan One More Light. Bagaimana penampilan panggung mereka saat mempromosikan album-album tersebut? Tunggu ulasan saya di artikel berikutnya ya 😉


Tuesday, June 27, 2017

GALERI FOTO PIERRE TENDEAN (part 2)

Hallooo....
Sepertinya sudah ratusan tahun saya tidak menulis lagi di blog ini.
Kalau dulu saya pernah berbagi foto-foto Kapten Pierre Tendean, kali ini saya akan lanjutkan lagi dengan beberapa koleksi yang mungkin ada di antara teman-teman belum pernah melihatnya.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut foto-fotonya.


Pierre saat masih balita
Pierre yang berbaju hitam



Pierre sedang asyik membaca buku

Bisakah teman-teman menebak yang mana beliau di foto ini?

Karena beliau memang beda :)

Saat tergabung dengan tim olahraga di ATEKAD





Pierre Tendean dalam suatu upacara militer di halaman Universitas Padjajaran, Bandung


Bagi yang belum melihat galeri foto edisi pertama bisa klik di sini.

(sumber: facebook/Kapten Pierre Andries Tendean; dokumen ATEKAD angkatan 1962)