Buat kalian generasi yang lahir di era 80 dan
90-an, bersyukur banget bisa jadi saksi hidup peralihan abad dan Millenium di
masa remaja. Saat itu bersamaan dengan era kejayaan MTV di tanah air dimana para
remaja mengenal bermacam genre musik dan video klip. Jika kalian termasuk dalam
generasi ini, pasti tahulah diva pop macam Britney Spears (yang jago nge-dance)
dan kompetitornya Christina Aguilera (yang populer dengan belahan rambut
zig-zag-nya). Ada pula rapper ganteng nan kontroversial bernama Marshall
Mathers alias Eminem, sampai divo Latino yang lagu-lagunya pernah menggoyang
lantai dansa, Ricky Martin. Rasa-rasanya ingin kembali ke masa itu, hahaha…
Namun itu belum seberapa dibandingkan dengan
dominasi boybands menjelang akhir 90-an, di mana hampir semua remaja kala itu
bisa menyanyikan bagian reff lagu I Want It That Way milik Backstreet
Boys, belasan lagu dari album Westlife dan familiar dengan Bye Bye Bye-nya NSync. Di saat yang sama sebenarnya juga ada
beberapa band yang mengusung genre rock
seperti Limp Bizkit, Red Hot Chili Peppers, Metallica, Korn dan Slipknot, tapi
hanya sebagian kecil dari teman-teman saya yang menggemari band-band ini.
Menjelang akhir tahun 2000 tiba-tiba hadir
sesuatu yang segar sekaligus unik. Sebuah band rock anyar menelurkan album
perdananya, muncul pertama kali di layar kaca lewat video klip berjudul One Step Closer yang bagi saya cukup weird. Siapa lagi kalau bukan Linkin
Park, band dengan personel multiras yang mengguncang jagad musik dunia lewat
album Hybrid Theory.
Linkin Park era 2000 |
Kehadiran Linkin Park ternyata mampu menyihir
banyak orang untuk mendengarkan musik mereka, yang digambarkan sebagai bentuk
ekspresi jiwa muda yang penuh ketidakstabilan emosi, pencarian jati diri dan masalah
interaksi sosial remaja. Satu hal yang patut dicatat adalah Linkin Park
menuangkan semua ide itu dalam lirik yang puitis (bukan bahasa yang penuh caci
maki), dibalut melodi indah yang tak jarang berubah garang karena teriakan
penuh penghayatan seorang Chester Bennington. Linkin Park tidak butuh waktu
lama untuk menjelma menjadi band rock papan atas dan tour keliling dunia sudah
jadi jadwal rutin mereka untuk mempromosikan album.
Di sini saya tidak akan membahas video klip
apa saja yang sudah mereka rilis, saya hanya akan mengulas beberapa penampilan
panggung terbaik mereka dari satu negara ke negara lain yang konon keren banget
untuk disaksikan secara langsung. So, let
us check them one by one.
1) Linkin Park - Rock am Ring 2001,
Jerman
Rock
am Ring (Rock at the ring) adalah festival musik rock tahunan yang diadakan di
Jerman sejak tahun 1985 dan masih berlangsung sampai sekarang. Linkin Park
pertama kali tampil di festival ini pada tahun 2001, delapan bulan setelah
rilisnya Hybrid Theory.
Dihadiri
sekitar 65 ribu penonton, mereka menggebrak panggung dengan sangat PD-nya.
Jujur saja saya dibuat merinding melihat puluhan ribu manusia melompat bersama
saat Chester memulai aksi panggungnya dengan screanging (scream singing) “Come
ooonnnn!!!” sebagai intro lagu With You.
It was HUGE, priceless!
Selain
membawakan lagu-lagu dari album perdana, mereka juga menyanyikan beberapa bait
lagu Sweet Child O’ Mine milik Guns n Roses. Penampilan ditutup dengan single
One Step Closer yang puluhan kali lebih keren jika dibawakan secara live.
Faktor improvisasi growl ala Chester yang membuat lagu itu jadi lebih
bertenaga.
Secara
keseluruhan suara Chester di panggung ini jauh lebih gahar daripada versi
studio. Saat itu dia masih muda, 25 tahun, dan masih punya energi berlebih
untuk berteriak dari awal hingga akhir konser. Wajahnya pun manis, 😊 semanis
penampilannya di video klip Crawling yang tidak pernah bosan saya tonton,
walaupun tetap saja ada aura murung dan misterius yang terpancar di sana. Sementara
itu Mike terlihat polos dengan t-shirt casualnya, tapi tetap tidak bisa
dipungkiri rap ala Mike Shinoda tidak kalah dengan rapper band sebelah, Fred
Durst. Sedangkan Joe, Rob dan Phoenix masih dengan tubuh langsing mereka;
kecuali Brad yang memang kurus dari sananya 😜
Watch
their full performance here:
Masih
dalam satu rangkaian festival dengan Rock am Ring 2001, Linkin Park juga tampil
di panggung Rock Im Park. Saat itu belum ada tattoo naga dan bunga mawar di
tubuh sang vokalis. Di festival ini jugalah saya pertama kalinya melihat
Chester menghisap rokok saat di-interview.
Lihat
penampilan mereka di sini:
Linkin
Park - Live in Texas 2003
Tampil
di Texas Stadium, Irving pada 3 Agustus 2003, Linkin Park membawakan 17 lagu
dari album Hybrid Theory dan Meteora. Mereka sekaligus merekamnya untuk dibuat
dalam bentuk CD/ DVD sehingga mungkin video konser ini sudah mengalami proses
editing. Tapi kita bisa tetap enjoy menikmatinya. Ada satu momen saat Chester
membangun kepercayaan diri para penonton untuk terus meraih impian mereka
dengan quotes sebelum membawakan lagu P5hng
Me A*wy:
“Good luck to everyone of you guys man. We
were on the other side of the barricade a few years ago, man. Coming to these
shows, seeing our favorite bands and having the dreams. Just persevere, believe
in yourself. One day you’ll be up here with us. Or Metallica or Limp Bizkit,
Deftones, Mudvayne…”
Mereka
populer, tapi mereka bukan selebritis. Apa yang Chester katakan di atas
menunjukkan band ini punya sikap rendah hati dan tidak jumawa meskipun mereka
sudah terkenal.
Mike the God rapper |
Overall, konser ini jadi yang terbaik di 2003
terlepas dari proses editing yang membuat suara penonton jadi terdengar sedikit
berbeda dari konser lainnya.
Watch their full performance here:
Watch their full performance here:
C. 2004
Tidak
ada yang lebih fenomenal di sini selain gaya rambut Chester yang wow 😍 hahaha…
Di tahun yang sama juga mereka mengadakan konser di Indonesia untuk pertama
kalinya. Pada penampilan di Rock am Ring kali ini entah kenapa Chester terlihat
sangat kurus, meskipun suaranya tetap prima seperti di Rock am Ring 2001. Saya
ingat dengan komentar seorang teman tentang suara Chester yang katanya seperti
mempunyai equalizer sendiri dalam tenggorokannya. Ya, dalam sekejap Chester
bisa merubah teriakannya yang menggelegar menjadi begitu lembut dan bening
tanpa cela. He’s the man who can scream
like a demon and sing like an angel.
Selain
membawakan lagu-lagu dari 2 album, ada juga beberapa lagu dari album demo dan
kolaborasi seperti Step Up (LPU special),
It’s Going Down (feat The
X-ecutioners) dan Wish milik Nine
Inch Nails. Bagian yang bisa saya katakan keren adalah intro Numb plus screaming part of A Place for My Head 👍
Watch their full performance here:
Watch their full performance here:
Linkin Park – Rock am Ring 2007, Jerman
Membuka
penampilan dengan One Step Closer, Mike muncul dengan potongan rambut hampir
plontos dan terlihat lebih gemuk dari sebelumnya. Bukan Linkin Park namanya
kalau tidak tampil bertenaga. Total mereka membawakan 19 lagu termasuk 6 dari
album terbaru, Minutes to Midnight. Outro
part of Faint as the last song jadi penutup yang pantas untuk dikenang
dalam waktu lama.
Watch their full performance here:
Watch their full performance here:
Setelah Minutes to Midnight, Linkin Park masih
menelurkan 4 album lain yakni A Thousand Suns, Living Things, The Hunting Party
dan One More Light. Bagaimana penampilan panggung mereka saat mempromosikan
album-album tersebut? Tunggu ulasan saya di artikel berikutnya ya 😉
No comments:
Post a Comment